Khotbah Kristen Tentang Dampak Teladan Hidup
Hello sobat setia semuanya, berjumpa kembali kita hari ini dalam shering firman Tuhan, yang tentu akan lebih seru dan membiri banyak pemahaman-pemahaman baru lagi bagi kita semua. Nah,kemaren kita sudah membahas tentang teladan hidup dari seorang tokoh yang luar biasa yaitu Abraham. Pada kesempatan hari ini kembali kita juga akan belajar menjadi teladan hidup yang berdampak, yang mampu membawa perubahan bagi diri sendiri terlebih orang lain.
Agent Of ChangeSobatku yang setai tentu sudah tau kalau air di laut rasanya asinkan, tapi mengapa ikan yang hidup di dalamnya tidak menjadi asin? Hal ini bisa terjadi karena ikan mempunyai kemampuan mencegah mineral garam pada air laut meresap ke dalam tubuhnya atau bahasa ilmiahnya insulasi dan ikan juga dapat menyaring apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya atau biasa disebut proses filterisasi.
Orang-orang percaya masa kini hendaknya belajar seperti ikan di laut ini. Kendati diutus ke tengah dunia, tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Karena apa yang ada di dunia: mementingkan diri sendiri/egois, matrealistis, hedonis, saya jadi teringat semboyan “muda foya-foya, tua kaya –raya, mati masuk surga”, pandangan dunia lebih cenderung pada tindakan untuk berbuat dosa, terlebih tidak takut akan Tuhan.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ada dua jenis sikap orang terhadap dunia ini, yang kurang tepat sobat yaitu imitasi atau meniru dunia ini dan isolasi atau menjauh dari dunia ini. Dan Tuhan tidak mengkhendaki keduanya ini. Tuhan mengkhendaki agar kita dapat mencegah pengaruh buruk dari dunia ini meresap kedalam diri kita insulisasi dan dapat menyaring apa yang berguna bagi pertumbuhan rohani kita filterisasi. Dengan cara demikian kendati kita tetap berada di dunia ini tetapi tidak menjadi serupa dengan dunia ini.
Pada Roma 1-11 banyak menjelaskan mengenai doktrin keselamatan yang diberikan secara cuma-cuma (Ef.2:8). Agent of Change atau Agen perubahan sasarannya ialah mengubah diri untuk mengubah dunia. Kita tidak mungkin mampu merubah dunia tanpa diri kita berubah. Dari ayat ini kita akan belajar perubahan yang Tuhan maksud:
I. Merubah Cara Hidup (2a)
Ada dua kata Yunani yang menjelaskan kata dunia. Yang pertama cosmos “tempat/bumi” dan yang kedua aion “Cara hidup, filsafat-filsafat atau aturan-aturan, norma-norma hidup”.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini… Nah kata dunia yang dimaksud firman ini ialah aion yaitu bagaimana cara hidupmu atau prinsip-prinsip hidupmu perlu diubahkan tidak menjadi sama dengan cara hidup orang-orang dunia. Karena ketika kita mengaku percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, kita bukan lagi orang-orang dunia tetapi orang-orang pilihan Allah dimana sikap hidup kita perlu menunjukan perbedaan sebagai anak-anak Allah.
II. Berubah itu Perlu Proses (2b)
Ayat (2b) mengatakan “tetapi berubahlah …” dalam bagian ini kata berubah dalam bahasa Yunani yaitu metamorphosis atau metamorfosa. Untuk menjadi menjadi agen perubahan kita perlu mengalami proses transformasi diri.
Sebagai contoh metamorfosis ialah pada kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik diawali dari telur menjadi ulat selanjutnya kepompong sampai pada akhirnya menjadi seekor kupu-kupu. Perbedaan antara ulat dan kupu-pupu ini sangatlah menonjol. Ulat makanannya daun, jalannya merangkak atau lambat saat makan rakus bahkan dianggap hama bagi petani. Sedangkan kupu-kupu, makanannya madu, dapat terbang dengan cepat, dan saat makan perlahan dengan anggunya apabila kita lihat. Perubahan itu perlu proses tidak dengan cara instan.
Diharapkan setiap kita orang percaya mengalami transformasi diri ini oleh pembaharuan budi kita. Dan juga agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini dan mampu menjadi agen-agen perubahan. Perubahan dibagian ini bentuknya pasif jadi kita selalu memerlukan kuasa Roh Kudus yang memampukan kita melakukan perubahan itu di dalam diri kita.
Marilah kita selalu belajar dan dimampukan untuk menjadi teladan hidup bagi sesame kita, terlebih menjadi alat Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Amin.