-->

Bahan Khotbah Kristen Tentang Iman

Selama berabad-abad negara kita Indonesia sempat dijajah oleh negara asing seperti Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang. Hal ini yang membuat para pahlawan nasional berjuang untuk meraih kemerdekaan. Pahlawan Nasional adalah gelar tertinggi di Indonesia. Gelar ini diberikan pemerintah atas tindakan heroik, artinya perbuatan yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa oleh seluruh rakyat Indonesia.

PAHLAWAN IMAN (Ibrani 11:8-9; 17-19)

Berbicara tentang pahlawan, tidak hanya dalam keluarga, bangsa dan negara, tetapi juga ada dalam Alkitab. Mereka adalah orang-orang yang telah memperlihatkan perjuangan dan pengorbanan besar atas iman mereka terhadap Tuhan. Merekalah yang layak diberi gelar pahlawan iman.

Sebagai pejuang iman masa kini,kita perlu mempelajari serta meneladani sikap-sikap yang dimiliki para Pahlawan Iman tsb. Ada banyak nama Pahlawan Iman disebutkan oleh penulis kitab Ibrani, sepert: Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan lainnya. Namun, pada pembahasan hari ini kita akan fokus pada satu tokoh yaitu Abraham.

Sikap Iman Seperti Apa Yang Dimiliki Abraham Sebagai Pahlawan Iman?

I. Taat (8)

Abram merupakan nama sebelum ia dipanggil Allah menuju ke negeri yang diterimanya menjadi milik pusakanya. Rencana Allah bagi hidup Abaraham sulit dimengerti secara akal manusia. Abraham dipanggil menuju tempat dimana dia sendiri pun tidak tahu tempat tersebut. Namun, ketaatan yang dimiliki Abraham membuat dia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang akan ia tuju.

Dalam KBBI taat adalah senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dan sebagainya; patuh dsb. Sikap untuk senantiasa tunduk akan perkataan Tuhan merupakan sikap perlu dimiliki sebagai pejuang iman. Baca Juga : Bahan Khotbah tentang Kemerdekaan.

II. Percaya Akan Janji Allah (9)

Hingga hari tuanya Abraham selalu menantikan keturunan yang akan lahir baginya sebagai pewaris dari seluruh harta kepunyaannya. Namun penantian itu seakan tidak ujungnya bagi Abraham. Sehingga Abraham sempat setuju dengan pemikiran istrinya Sara, untuk mengambil Hagar gundiknya sebagai penyambung keturunan yang mungkin baginya itu salah satu cara yang mungkin bagi rencana Allah yang dijanjikan bagi Abraham.

Namun Allah berkata bahwa keturunan Abraham akan muncul dari Sara (Kej. 18:10). Hal ini begitu mastahil bagi Abraham dan Sara karena mereka telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Tetapi, adakah yang mustahil bagi Tuhan? dan tepat di tahun depan setelah Allah berfirman menyatakan janji-Nya kepada Abraham, ia menerima janji itu.

III. Rela Berkorban (17-19)

Percaya pada Tuhan bukan berarti bebas dari masalah dan tantangan. Abraham dalam perjalanan iman mengiring Tuhan pun tidak luput dari yang namanya cobaan.Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya yang tunggal, yang ia terima sebagai janji Allah baginya bahwa "keturunan dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu". Sikap ketundukan dan kerpercayaan penuh Abraham pada Allah inilah yang memproses imannya menjadi kuat. Abraham rela berkorban walaupun nyawa anak satu-satunya yang ia kasihi harus dikorbankan bagi Allah.

Abaraham tahu Allah yang ia sembah dan ikuti adalah Allah yang hidup, pengasih dan penyayang hingga Abraham menerima anak domba, yang Allah sendiri telah siapkan sebagai korban pengganti Ishak.

Jadi, sikap-sikap inilah yang selalu munculkan dipraktek kehidupan Abraham dalam beriman kepada Tuhan, sehingga gelar Pahlawan Iman itu layak disematkan padanya. Mari kita, pejuang iman masa kini meneladani ketaatan, kepercayaan, serta sikap rela berkorban seperti yang ada pada Abraham agar kita mampu berjuang dalam pertandingan iman di dunia ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel