-->

Bahan Khotbah Kristen Tentang Sakit Hati

Shalom sobatku yang setia, dalam bahan khotbah Kristen kali ini kita akan membahas tentang “Sakit Hati”. Sakit hati atau kepahitan hati adalah hasil kebencian yang mendalam ditandai dengan sikap sinis dan sikap kurang baik. Kebencian merupakan ketidaksenangan dan kejengkelan yang mengakibatkan reaksi perasaan yang tersakiti di dalam hati. Rasa terhina juga dapat menyebabkan sakit hati yang mendalam entah itu sungguh-sungguh terjadi atau dugaan ataupun sangkaan, over thinking dalam menanggapi sesuatu sering menjadi rasa marah yang tak terselesaikan segingga menimbulkan sakit hati.

Mungkin orang-orang di sekeliling kita ataupun kita secara pribadi pernah mengalami sakit hati, yang apabila terus dipelihara dapat menjadi akut hingga sampai tahap menjadi akar pahit karena rasa sakit yang tidak terselesaikan tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kehidupan keKeristenan kita. Dalam khotbah ini kita akan membahas apa saja bahaya yang ditimbulkan sakit hati? Lihat Juga: Hati Yang Mengampuni

SAKIT HATI
Kej. 34:1-30
Sakit Hati Dapat Menjadi Akar Pahit
Sakit hati akan naik level menjadi akar pahit apabila dipendam atau dibiarkan tanpa diselesaikan. Efek awal yang ditimbulkan ialah rasa marah.

I. Marah (5-7)
Marah merupakan bagian dari emosi manusi yaitu suatu reaksi tak disengaja terhadap suatu situasi atau kejadian yang tidak menyenangkan. Marah pada hal-hal yang salah bisa saja di anggap wajar karena itu wujud dari luapan emosi terhadap hal yang salah tersebut. Tapi ketika kita menanggapinya secara salah dan memendamnya sampai muncul persasaan sakit di hati dan menimbulkan efek yang lain seperti kepahitan, dendam, dan permusuhan maka kita masuk ke dalam zona yang menuju kepada akar pahit.
Kemarahan yang melampaui batas/tak terkendali, seperti:
    1. Kemarahan yang meluap dalam bentuk sikap atau ucapan jelek.
    2. Menimbulkan kepahitan. Kebencian dan permusuhan
    3. Menimbulkan kelemahan rohani, kekecewaan batin, menghilangkan kedamaian hati (rasa tidak damai sejahtera)
    4. Akan membawa akibat buruk pada orang lain.
Biasakanlah mengakui luapan kemarahan sebagai dosa. Penting bertindak segera dalam kasus ini, tegas dalam nasehat rasul Paulus “Janganlah matahari terbenam ,sebelum reda amarahmu (Ef. 4:26). Belajarlah untuk menyelesaikan baik-baik sebelum hari berakhir. Serahkan diri setiap hari kepada Roh Kudus (Gal.5:16).

II. Dendam (13, 25-29)
Dendam merupakan akibat dari kemarahan yang tidak terlampiaskan, biasanya orang memendamnya kemudian berkembang menjadi dendam. Dendam dapat menjadi satu level yang lebih berbahaya dari rsa marah karena dapat berpotensi memunculkan tindakan kejahatan (ayat 13). Kejahatan dibalas dengan kejahatan (ay.25-29). Ada beberapa contoh dalam Alkitab, tentang kemarahan yang berujung pada tindakan kejahatan seperti: Kain dan Habil, Saul dan Daud, saudara- saudara Yusuf kepada Yusuf. 

Kejahatan yang direncanakan karena kemarahan yang sudah lama dipendam dapat mengakibatkan dosa. Inilah pentingnya pemngampunan, keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Penting untuk menyelesaikan masalah agar tidak menjadi sakit hati berkepanjangan hingga berkembang menjadi dendam. 

Begitu luar biasa efek samping yang ditimbulkan oleh sakit hati. Jika saudara masih menyimpan rasa sakit hati, saran saya hentikan sesegera mungkin sebelum menjadi amarah yang membabi buta dan dendam yang menimbulkan tindakan kejahatan. Biarlah melalui bahan khotbah ini kita belajar mengelola hati kita agar tidak sakit hati. Amin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel