-->

10 Ayat Alkitab tentang Mengampuni dan Mengasihi Musuh

Hukum kasih dalam Alkitab menjadi hukum yang lebih tinggi dibandingkan dengan hukum yang lainnya. Kasih ini mencangkup banyak hal dalam kehidupan. Salah satunya adalah perihal mengampuni. Firman TUHAN menyebutkan banyak kaitan antara mengampuni dan mengasihi musuh. Mungkin mengasihi sesama bisa diterapkan dengan mudah, tapi bagaimana dengan mengasihi musuh?

Mengasihi musuh memang sulit sekali dilakukan bagi kita yang hanya manusia tidak sempurna. Tapi kita perlu ingat bahwa dalam banyak ayat alkitab, TUHAN tiada henti menandaskan arti kasih, menjalankannya dan terus mengingatnya dalam kehidupan sehari hari termasuk menunjukkan sikap mengampuni kepada semua orang.

Tidak berdasarkan situasi apa yang sedang kita hadapi, kita tidak boleh membenci musuh kita. Walaupun mungkin musuh kita lah yang salah. Mengapa ini penting? Apa yang harus kita lakukan? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat pandangan alkitab dan berbagai prinsip yang melatarbelakanginya.

Ayat Alkitab tentang Mengampuni dan Mengasihi Musuh

1. Mazmur 86:5

Ayat 5: “Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan pengampun, berlimpah kasih setia kepada semua orang yang berseru kepada-Mu. Karena Engkau, ya Tuhan!

Sang Pemazmur menunjukkan rasa syukur nya  karena Allah begitu baik dan berlimpah akan kasih setia kepada semua orang yang bersandar dan berseru kepadaNya. Sang pemazmur tentunya sudah merasakan sendiri, berkat dan kasih TUHAN, sehingga ia bisa dengan lantang berbicara tentang rasa syukurnya ini. Oleh sebab itu, karena Allah begitu mengasihi dan siap mengampuni, kita pun mau meniru teladanNya ini.

2. Roma 5:8

Ayat 8 : “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Namun, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita.”

Bukti nyata kasih terbesar Allah bagi umat manusia adalah ketika Kristus Yesus rela mati untuk menebus semua dosa kita. Oleh karena tebusan itu, kita sekarang hidup di dalam hukum kasih yang memungkinkan kita untuk mendapat perkenan Allah. Dengan menunjukkan sikap kasih dan rela mengampuni kepada orang lain, ini bisa menunjukkan bahwa kita sangat menghargai karunia tebusan sebagai tanda kasih Allah.

3. Lukas 6:35

Ayat 35 : “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.”

Inilah perintah TUHAN untuk semua umatNya taati. Dikatakan kasihilah musuhmu. Tidak hanya sekedar mengasihi, selanjutnya ditandaskan berbaik hatilah kepada mereka tanpa mengharapkan balasan sedikit pun. Apakah mudah? Sebenarnya tidak, tapi kalau kita berupaya melakukan ini, upah kita besar sebagai anak anak Allah yang Mahatinggi.

4. Mazmur 59:10

Ayat 10 : “Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.”

Dengan mengasihi musuh bukan berarti kita berlaku kalah, Tapi Allah sendiri yang akan menjamin bahwa musuh kita tidak akan bisa memandang rendah kita. Dengan kasih setia Allah, ia akan membimbing kita menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Matius 24:12

Ayat 12 : “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”

Semakin mendekati akhir zaman, kita perlu menyadari salah satu ciri dan tandanya yang disebutkan Yesus Kristus adalah kasih kebanyakan orang akan mendingin. Dan bahwa pada puncaknya kemungkinan tidak akan ada kasih. Namun, kita sebagai hamba TUHAN yang setia tetap mengupayakan kasih kepada semua orang. Inilah yang membedakan kita sebagai pengikut Kristus dengan kebanyakan orang lainnya.

6. Yohanes 13:34,35

Ayat 34 dan 35 : “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Kasih menjadi perintah utama dalam alkitab. Sebagaimana pada awalnya Allah lah yang pertama mengasihi kita, maka kita pun ingin mengasihi juga. Hal ini mencangkup kasih akan Allah, sesama dan musuh kita. Jika kita mengasihi, Yesus akan mengenal kita sebagai murid muridNya.

7. 1 Yohanes 4:20

Ayat 20 : “Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”

Allah adalah kasih. Barangsiapa yang tidak mengupayakan kasih disebut sebagai orang yang tidak mengenal Allah. Meskipun orang itu berlaku saleh dan mengaku mengasihi Allah, tapi sebenarnya Allah tidak mengenalnya karena tidak ada kasihnya untuk sesama.

8. 1 Petrus 1:22

Ayat 22 : “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.”

Kasih bukan hanya sekedar mengasihi. Kasih dalam alkitab adalah kasih yang benar benar tulus tanpa kemunafikan. Allah menghendaki kasih seperti yang dicatat pada ayat ini yaitu bersungguh sungguh saling mengasihi dengan segenap hati kita.

9. Kolose 3:13

Ayat 13 : “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Kasih akan menggerakkan seseorang untuk mengembangkan sikap saling mengampuni. Dalam buku Kolose baik sekali jika satu sama lain saling memaafkan dan tidak mendendam. Ingatlah sebagaimana TUHAN sudah mengampuni kesalahan yang kita perbuat, maka kita perlu melakukan hal itu juga kepada orang lain.

10. Roma 3:23

Ayat 23 : “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”

Untuk bisa memaafkan, kita perlu menyadari bahwa semua orang bisa berbuat dosa. Termasuk diri kita sendiri tentunya sering melakukan kesalahan kepada orang lain. Karena kita adalah manusia yang tidak sempurna, kita semua telah kehilangan kemuliaan dari Allah. Dengan menyadari hal itu kita akan lebih tergerak untuk memaafkan orang lain.

Baca Juga :

Uraian diatas adalah referensi ayat alkitab yang membicarakan terkait kasih kepada sesama juga kepada musuh yang membenci kita. Meskipun tidak mudah, kita mau berusaha mengupayakannya karena perintah dari Allah Sang Pencipta yang memberikan hukum dan prinsip demi kebaikan kita sendiri.

Kita menyadari sekarang bahwa kita semua bisa berbuat salah. Maka, dengan berupaya mengembangkan sikap kasih dan saling memaafkan, kita bisa merasakan kedamaian dari Allah kita yang lebih unggul dari apapun didunia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel