-->

10 Ayat Alkitab tentang Pria dalam Keluarga

Pria yang sudah berkeluarga memiliki tanggung jawab yang besar dalam kehidupan rumah tangganya. Mereka adalah para suami yang memiliki peran sebagai kepala keluarga sekaligus imam bagi istri dan anak anak. Beberapa ayat alkitab terkenal menyebutkan seputar peranan, tanggung jawab, prinsip serta hukumdari pria atau laki laki iniyang membimbing dan membina sebagai seorang suami.

Umumnya, suami memiliki tanggung jawab yang besar. Yang terutama adalah menafkahi kebutuhan sehari hari baik secara jasmani maupun rohani. Tanpa adanya seorang pria dalam keluarga sebagai kepala, kehidupan keluarga tidak akan bisa dikatakan lengkap. Hal ini selaras dengan yang Firman TUHAN katakan bahwa Allah menciptkan laki laki dan perempuan dan menjadikan mereka keluarga.

Demikianlah keluarga pertama mendapat tugas istimewa untuk memenuhi bumi dengan anak anak mereka, tapi tujuan itu belum terwujud karena pasangan manusia pertama memilih untuk tidak taat. Oleh sebab itu, Suami yang baik harus bisa membimbing keluarga mereka untuk mendapat perkenan TUHAN. Untuk tahu lebih lengkapnya, silahkan simak beberapa ayat alkitab di bawah ini.

Ayat Alkitab tentang Pria dalam Keluarga

1. 1 Korintus 13:11

Ayat 11 : “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”

Pria sejati itu berbanding terbalik dengan kanak kanak bukan dengan wanita. Seseorang bisa dikatakan sebagai pria sejati apabila dia telah meninggalkan sifat kekanak kanakannya. Inilah yang Rasul Paulus tuliskan di ayat ini. Dengan kata lain, cara bernalar, berfikir, berbicara dan bertindak mereka adalah dewasa dan bijak sebagai pria sejati.

2. Kolose 3:19

Ayat 19 : “Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.”

Dalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri harus saling merespek dan menghormati. Khususnya pria yang berperan sebagai suami harus menunjukkan teladan dalam hal kasih kepada istri. Dengan demikian hal ini merupakan salah satu kunci kehidupan keluarga yang bahagia.

3. Kejadian 1:27

Ayat 27 : “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah menciptakan manusia sesuai dengan gambarNya. Diciptakannyalah laki laki dan perempuan. Ungkapan diciptakan sesuai dengan gambarnya ini memaksudkan bahwa manusia memiliki sifat sifat baik yang mencerminkan penciptanya seperti halnya kasih dan belaskasihan. Demikian pula Allah meciptakan laki laki dan perempuan untuk saling melengkapi secara fisik dan emosi.

4. Ulangan 6:6,7

Ayat 6 dan 7 : “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Orang tua laki laki maupun perempuan pada zaman Israel kuno di desak untuk sering berbicara kepada anak mereka guna menanamkan nilai nilai moral berdasarkan perintah Allah. Maka, sebenarnya hal ini berguna untuk orang tua dewasa ini. Terkhususnya kepala keluarga sebagai imam dalam sebuah keluarga.

5. Matius 19:4,5

Ayat 4 dan 5 : “Jawab Yesus: Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Allah menciptakan manusia pertama yakni Adam dan Hawa. Ia menyatukan mereka sebagai suami dan istri. Maka, Yesus kembali menandaskan tentang awal mula kehidupan keluarga di ayat ini. Pria yang sudah menikah dengan istrinya akan meninggalkan orang tuanya dan bersatu bersama istrinya. Mereka akan terus bersama sama.

6. Efesus 5:23

Ayat 23 : “karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”

Suami adalah kepala bagi istrinya sama seperti Kristus adalah kepala dari Jemaat. Yesus Kristus rela memberikan tubuhnya agar orang orang bisa selamat dan memperoleh pengharapan. Maka suami juga harus menyayangi istri dan keluarga bahkan dalam situasi yang memerlukan pengorbanan.

7. Kolose 3:19

Ayat 19 : “Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.”

Para pria dalam keluarga yang disebut dengan suami memiliki tanggung jawab di hadapan Allah untuk mengasihi istri mereka apalagi jangan sampai berlaku marah dan sengit.

8. 1 Petrus 3:7

Ayat 7 : “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Timbang rasa dan penuh pengertian layak diberikan untuk seorang istri. Dalam ayat ini, seorang pria bisa dikatakan suami yang baik jika mereka sadar bahwa istri adalah bejana yang lebih lemah dan kehormatan perlu ia berikan. Sebab baik suami maupun istri sebenarnya sama sama telah mendapat perkenan Allah yang tidak selayaknya kita peroleh berupa kehidupan.

9. 1 Korintus 7:3-5

Ayat 3 sampai 5 : “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu,  karena kamu tidak tahan bertarak.”

Para suami yang baik dan mengindahkan nasehat alkitab adalah pria yang memedulikan kebutuhan teman hidup mereka, bukan hanya kebutuhan diri sendiri saja. Karena suami dan istri sudah dipersatukan oleh Allah maka hasrat seksual hanya boleh ditujukan kepada si teman hidup.

10. Efesus 5:29

Ayat 29 : “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,”

Sebagaimana yang kita tahu tidak ada orang yang membenci dirinya sendiri, ia akan menyayangi dan memberi makan. Begitu pula para suami akan mengingat bahwa istri mereka sudah menjadi bagian dalam diri mereka sehingga mereka bertanggung jawab terhadap istri mereka di hadapan Yesus Kristus sebagai kepala mereka.

Baca Juga :

Inilah referensi ayat alkitab yang bisa menjadi pedoman bagi para pria atau suami kristen. Dengan mengindahkan kata kata dari kitab suci, hasilnya keluarga bisa bahagia. Seorang kepala keluarga yang berhasil membawa keluarganya untuk hidup di dalam TUHAN akan menuai berkat, sukacita dan kebahagian yang tak terlukiskan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel