-->

Bahan Khotbah Kiristen Tentang Persekutuan

Dimasa wabah virus Covid-19, semua orang di dunia mengalami kesulitan tak terkecuali di Indonesia. Pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial dengan melarang pertemuan secara langsung demi mengindari kontak fisik untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19. Hal ini pun berdampak pada pertemuan-pertemuan ibadah sehingg gereja pun mengurangi pertemuan persekutuan dengan melakukan ibadah online.

Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan persekutuan adalah hal yang sangat penting. Kurangnya kegitan persekutuan ini sangat berdampak pada pertumbuhan iman jemaat. Saat kondisi sulit seperti ini, umat Tuhan harus terus mencari asupan rohani tambahan agar tidak terjadi kekeringan rohani. Bagaimana agar tetap menjaga kestabilan rohani kita? Jawabannya ialah dengan hidup melekat pada Allah.

HIDUP MELEKAT PADA ALLAH
Mazmur 73:21-28

Dalam bagian firman ini pemazmur tergerak untuk semakin erat melekat kepada Allah di tengah pergumulannya. Dengan hidup melekat pada Allah pemazmur merasa memiliki pengharapan. Jadi, bagimana ciri hidup orang yang melekat pada Allah?

I. Memiliki Kerinduan Untuk Datang Pada Allah (23)

Jika kejadian yang menimpa orang-orang yang jauh dari pada Allah begitu mengerikan (27), maka baiknya bahkan teramat amat baik bagi kita untuk selalu dekat dengan Allah. Karena Tuhan adalah penolong bagi umat-Nya, yang selalu memegang tangan umat-Nya(23b).

Dalam persekutuan selalu ada nasehat yang mampu menuntun dan mengarahkan kepada kehendak Allah bagi setiap kita. Di tengah pandemi ini, seringkali kita terlena dengan keadaan, dimana kita ibadah secara online, yang akhirnya mengurangi nilai-nilai utama dalam ibadah, baik saat kita bersikap atau pun menjadi kurangnya kedisiplinan kita untuk mencari Tuhan. Apabila tidak disertai dengan kerinduan yang mendalam untuk mencari Tuhan maka kekenduran rohani bisa saja terjadi bagi setiap kita. Teruslah membangun kerinduan kita untuk datang pada Allah agar kita senantisa bertemu dengan Dia yang adalah sumber kekuatan kita.

II. Menugutamakan Tuhan (25-26)
He is number one! Kita harus memilih dan menginginkan Dia lebih dari pada yang lain. (25a) Siapakah gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Tigak ada lagi yang kita cari selain hidup yang kekal di dalam Dia. Tidak ada yang lain, yang ingin dikenal dan didambakan selain dari pada Engkau ya Tuhan.

(25b) selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Dunia menawarkan banyak hal yang indah. Dunia sangat menghanyutkan hasrat hati kebanyakan manusia, tetapi tidak ada satu hal pun di bumi ini, baik orang, benda, atau pun kesenangan-kesenangan yang ku ingini lebih dari pada engkau. Tidak ada yang sebanding atau pun mampu bersaing dengan Engkau. Selalu tempatkan Tuhan sebagai prioritas utamamu, maka hidupmu akan senantiasa disertai, dihalaukan dari kekuatiran, dan selalu ditolong oleh Tuhan tiap kehidupanmu.

III. Selalu Bergantung Pada Allah (28)
Pemerintah selalu menghimbau untuk menerapkan protocol kesehatan seperti: mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak (3M), ada juga sampai 4m atau 5m. Saat pandemi seperti sekarang tidak ada salahnya untuk waspada dan berjaga-jaga. Tetapi jangan sampai kekuatiran kita melebihi iman percaya kita, milikilah sikap penyerahan diri kepada Tuhan karena Tuhan Allah tempat perlindungan kita.

Jadi sobat yang setia, kita perlu selalu hidup melekat pada Allah. Mungkin seperti kondisi pandemi sekarang ini kita dibatasi untuk melakukan persekutuan-persekutuan kelompok, tetapi persekuatuan pribadimu dengan Tuhan harus selalu digalakkan agar kita selalu kuat di dalam iman dan tidak terlena dengan keadaan dunia saat ini. Jaga Imun, jaga Iman dengan selalu hidup melekat pada Allah. Amin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel