-->

Bahan Khotbah Kristen Tentang Pertobatan

Shalom sobatku yang setia, pada kesempatan ini kita akan belajar lagi kebenaran firman Tuhan tentang pertobatan. Saat Yesus mengajar murid-murid-Nya, Ia selalu mendapat protes dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Contoh protes itu seperti: mengapa Yesus menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka? (Luk.15:1-2). Memang tujuan Yesus datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk. 18:10). Seperti ada tertulis “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat” (Luk. 5:27-32).

Kebenaran ini tidak dapat diterima oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menganggap diri mereka paling suci, paling benar, paling relegius, dan tidak pantas bergaul dengan koruptor, pelacur serta penjahat. Namun Yesus melalui pengajarannya selalu ingin menunjukan tujuan dan karakter Allah yang mencari dan menyelamatkan. Dari perumpamaan yang Yesus ajarkan tentang “Anak yang hilang” menggambarkan pemulihan bagi semua manusia yang telah jatuh, berdosa dan meninggalkan Allah, dapat untuk kembali bersatu dengan Allah.

The Lost are Found
Lukas 15:11-32

Ada seorang bapa mempunyai dua anak laki-laki, si bungsu dan si sulung. Tokoh utama dalam perumpamaan ini bukanlah si bungsu atau si sulung, tapi sang bapa yang memiliki hati belas kasihan. Kita akan melihat empat bagian dari cerita perumpamaan anak yang hilang:

I. Kesalahan Anak Bungsu (12-13)
- Meminta warisan/harta sebelu waktunya (12)
- Menjual seluruh warisan (13)
- Pergi ke negeri yang jauh memboroskan hartanya (13)
- Hidup foya-foya (Hedonisme) (13) Baca Juga: Agent of Change

II. Kemalangan Anak Bungsu (14-16)
- Jatuh melarat (14)
- Mengingkari imannya (15)
- Derajatnya merosot hamper sama dengan binatang (16)

III. Pertobatan Anak Bungsu (17-19)
- Ia menyadari keadaan/dosa (17)
  Menyadari keberadaan kita sebagai orang berdosa itu penting.
- Ia mengaku dosa-dosanya
  Tidak sebatas menyadari tetapi segera bangkit dan mengambil tindakan untuk bertobat. Ini adalah           suatu gambaran bahwa pertobatan itu tidak cukup hanya menyesal tapi ada keputusan mau berubah.
- menerima konsekuensi akibat dosanya (19).

IV. Pengampunan Sang Bapa (20-24)
- Tergerak oleh belas kasihan (20)
- dipulihkan (21-23)
- Kembali bersatu dengan Bapa dan memperoleh kehidupan sejati (24) (Yoh. 11:26).

Mari dari perumpamaan anak yang hilang ini kita bisa melihat bahwa kasih Bapa melalui anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus yang turun ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan orang berdosa sehingga mampu menikmati dan mengecap kasih-Nya yang tidak bersyarat. Pertobatan itu membuat kita mengalami anugerah pengampunan-Nya. Amin. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel